Puji syukur hanya untuk Allah SWT, Shalawat serta salam semoga terus menghiasi setiap desah nafas umat Rasulullah, Habiballah, Nabiallah Muahammad SAW. Pada kesempatan ini, Referensi Hadits membahas mengenai penjelasan/latar belakang Hadits Penjelasan QS At Taubah ayat 102. Pendekatan yang digunakan ialah metode tafsir bil ma'tsur. Yaitu sebuah metode tafsir, dengan menggunakan nash lain baik itu berupa ayat, hadits, kutipan pernyataan sahabat atau tabiin, yang memiliki keterkaitan dengan ayat yang akan ditafsirkan. Nash yang digunakan pada tema ini, yaitu sebuah hadits yang terkodifikasi dalam kitab Shahih Bukhari dengan nomor 4307. Hadits ini juga terdapat dalam kitab Fathul Bari dengan nomor hadits 4675. Sebelum menyajikan hadits dimaksud, mari kita telaah terlebih dahulu Qur'an Surat At Taubah ayat 102 berikut ini:
Artinya: Dan (ada pula) orang-orang lain yang mengakui dosa-dosa mereka, mereka mencampurbaurkan pekerjaan yang baik dengan pekerjaan lain yang buruk. Mudah-mudahan Allah menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.
Adapun riwayat terkait yang membahas mengenai Hadits Penjelasan QS At Taubah ayat 102 ialah sebagai berikut:
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Razzaq Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id bin Al Musayyab dari Bapaknya dia berkata; "Ketika Abu Thalib mendekati ajalnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk menemuinya dan di dekatnya ada Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah. Lalu beliau bersabda: "Wahai pamanku, ucapkanlah 'Laa Ilaaha Illallah (tidak ada sesembahan yang berhak di sembah selain Allah) ' yang dengannya aku akan berhujah untuk membelamu di sisi Allah -Azza wa Jalla-." Maka Abu Jahal dan Abdullah bin Umayyah berkata kepadanya; "Wahai Abu Thalib, Apakah kamu benci dengan agama Abdul Muthalib?" Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Sungguh akan aku akan mintakan ampunan untukmu selama aku tidak dilarang." Lalu turunlah ayat, "Tidak sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam." (Qs. At Taubah; 113).
Dari sisi matannya, tidak bertentangan dengan hadits lainnya. Bahkan ada - riwayat lain yang memiliki kandungan makna serupa dengan hadits ini. Artinya, dari sisi matan tidak termasuk dalam kategori hadits syad. Dari sisi periwayatan, hadits ini juga tidak mengandung indikasi bermasalah pada setiap rawinya. Bahkan hadits ini terkodifikasi dalam kitab hadits Shahih Bukhari, dimana di dalamnya hanya memuat hadits yang memiliki derajat shahih dan bisa digunakan sebagai referensi dalam mengambil hukum. Menurut ijma' ulama hadits, hadits ini juga tergolong pada derajat hadits Shahih dan bisa dijadikan dasar hukum.
Demikian, sajian hadits berisi penjelasan mengenai Hadits Penjelasan QS At Taubah ayat 102. Semoga tulisan ini bermanfaat. Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share kepada yang lain.
Comments