Puji syukur hanya untuk Allah SWT, Shalawat serta salam semoga terus menghiasi setiap desah nafas umat Rasulullah, Habiballah, Nabiallah Muahammad SAW. Pada kesempatan ini, Referensi Hadits membahas mengenai penjelasan/latar belakang Hadits Penjelasan QS At Taubah ayat 117-119. Pendekatan yang digunakan ialah metode tafsir bil ma'tsur. Yaitu sebuah metode tafsir, dengan menggunakan nash lain baik itu berupa ayat, hadits, kutipan pernyataan sahabat atau tabiin, yang memiliki keterkaitan dengan ayat yang akan ditafsirkan. Nash yang digunakan pada tema ini, yaitu sebuah hadits yang terkodifikasi dalam kitab Shahih Bukhari dengan nomor 4310. Hadits ini juga terdapat dalam kitab Fathul Bari dengan nomor hadits 4678. Sebelum menyajikan hadits dimaksud, mari kita telaah terlebih dahulu Qur'an Surat At Taubah ayat 117-119 berikut ini:
Artinya: 117. Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka, 118. dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa merekapun telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja. Kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah Yang maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. 119. Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.
Adapun riwayat terkait yang membahas mengenai Hadits Penjelasan QS At Taubah ayat 117-119 ialah sebagai berikut:
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari 'Abdur Rahman bin 'Abdullah bin Ka'ab bin Malik dari 'Abdullah bin Ka'ab bin Malik -dia adalah penuntun Ka'ab bin Malik- dia berkata; Aku mendengar Ka'ab bin Malik bercerita mengenai ketertinggalannya dari perang Tabuk. Demi Allah, setahu saya tidak ada seorang muslim yang telah di uji Allah dalam kejujuran ucapannya, yang ia lebih baik dari pada apa yang telah diujikan Allah kepada saya sejak saya ceritakan hal ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, saya tidak pernah bermaksud untuk berdusta kepada Rasulullah hingga sekarang ini. Allah Azza wa Jalla berfirman kepada Rasulullah-Nya shallallahu 'alaihi wasallam: "Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang Muhajirin, dan orang-orang Anshar… hingga ayat: 'dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur.' (Qs. At-Taubah (9): 117-119).
Dari sisi matannya, tidak bertentangan dengan hadits lainnya. Bahkan ada - riwayat lain yang memiliki kandungan makna serupa dengan hadits ini. Artinya, dari sisi matan tidak termasuk dalam kategori hadits syad. Dari sisi periwayatan, hadits ini juga tidak mengandung indikasi bermasalah pada setiap rawinya. Bahkan hadits ini terkodifikasi dalam kitab hadits Shahih Bukhari, dimana di dalamnya hanya memuat hadits yang memiliki derajat shahih dan bisa digunakan sebagai referensi dalam mengambil hukum. Menurut ijma' ulama hadits, hadits ini juga tergolong pada derajat hadits Shahih dan bisa dijadikan dasar hukum.
Demikian, sajian hadits berisi penjelasan mengenai Hadits Penjelasan QS At Taubah ayat 117-119. Semoga tulisan ini bermanfaat. Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share kepada yang lain.
Comments