Skip to main content

Hadits Kepribadian : Semua Perbuatan Tergantung pada Niatnya

Alhamdulillah, pada kesempatan ini saya bisa kembali berbagi sebuah hadits yang mudah-mudahan bisa kita pahami maknanya, menjadi obat hati sekaligus sebagai sarana untuk menyiaminya, sehingga bisa mempertebal keimanan kita kepada Allah SWT melalui pesan-pesan yang disampaikan oleh baginda Rasulullah Muhammad SAW. Dalam kesempatan ini, melalui blog Berbagi Hadits Tiap Hari pada kategori Hadits Kepribadian, saya akan berbagi sebuah hadits yang diberi judul “Semua Perbuatan Tergantung pada Niatnya”. Mengapa diberi judul seperti itu? Mari kita simak hadits di bawah ini!
Hadits Kepribadian : Semua Perbuatan Tergantung pada Niatnya
Artinya :
Shahih Bukhari 1: Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Abdullah bin Az Zubair dia berkata, Telah menceritakan kepada kami Sufyan yang berkata, bahwa Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Anshari berkata, telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia pernah mendengar Alqamah bin Waqash Al Laitsi berkata; saya pernah mendengar Umar bin Al Khaththab diatas mimbar berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan"

Hadits ini diriwayatkan oleh 6 rawi. Rawi pertama adalah Umar bin al Khatab bin Nufail. Seorang yang hidup di zaman Rasulullah, bahkan beliau termasuk golongan khulafaurrasyidin. Beliau tinggal di Madinah, dan wafat pada tahun 23 Hijriyyah. Kedua Alqamah bin Waqash bin Mihshan. Beliau hidup pada zaman tabi'in. Menurut para ahli hadits, beliau termasuk rawi yang memiliki predikat tsiqat, bahkan tsiqat tsiqat. Ahli hadits yang berpendapat begitu diantaranya adalah Ibnu Hajar, ibnu hibban, an Nasa'i. ketiga, Muhammad bin Ibrahim bin al Harits bin Khalid. Menurut ibnu Hajar al 'Asqalani, beliau termasuk dalam kategori rowi yang tsiqah. Beliau hidup di Madina, dan wafat pada tahun 120 Hijriyyah. Keempat, Yahya bin Sa'id bin Qais. Seorang rowi hadits dari negeri madinah, memiliki predikat tsiqah menurut Ibnu Sa'd, an Nasa'i, Abu Zur'ah, serta beberapa ahli hadits lainnya. Beliau wafat pada tahun 144 Hijriyah. Kelima, Sufyan bin "Uyainah bin Abi 'Imran Maimun. Seorang rawi hadits yang hidup pada zaman Tabi'ut Tabi'in, hidup di negeri Kuffah, dan wafat pada tahun 198 Hijriyyah. Menurut Ibnu Hibban, beliau termasuk rowi yang memiliki predikat Hafidz Mutqin, dan menurut Adz Dzahabi beliau termasuk Tsiqah Tsabat. Keenam, Abdullah bin az Zubair bin 'Isa bin 'Ubaidillah. Rowi hadits yang hidup pada zaman Tabi'ut Atba'ut Tabi'ut Tabi'in, dan wafat pada tahun 219 Hijriyyah. Menurut Ibnu Hajar al 'Asqalani, beliau termasuk tsiqah hafidz. Ada beberapa pendapat lain mengenai beliau, akan tetapi secara umum beliau termasuk dalam kategori tsiqah tsiqah (Tsiqah Tsiqah atau Tsiqah Hafidz ialah Perawi yang mempunyai kredibilitas yang inggi, yang terkumpul pada dirinya sifat adil dan hafalannya sangat kuat).
Ungkapan "segala sesuatu itu tergantung pada niatnya", mungkin sudah banyak yang mendengar, bahkan mungkin menggunakan istilah ini sebagai argumentasi. Tetapi, mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa istilah tersebut berasal dari hadits ini. Sebuah hadits yang memiliki nomor urut 1 dalam kitab shahih bukhari, bahkan dalam beberapa kitab lainnya. Dalam hadits ini, dikatakan bahwa "Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan". tapi tidak berhenti disitu saja, lanjutannya adalah "Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan". dari sini kita tahu bahwa ucapan tersebut lahir dalam konteks hijrah. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam kondisi tertentu, untuk menyelamatkan umat, langkah yang diambil diantaranya adalah berhijrah. Dari hadits disini, saya memahami bahwa dari sekian banyak orang yang ikut berhijrah, ada yang berhijrah tidak semata-mata karena ajakan Rasulullah. Akan tetapi, ada yang berhijrah karena perempuan. Melalui hadits ini, ada penegasan bahwa segala sesuatu tergantung pada niatnya, dan balasannyapun sesuai dengan apa yang diniatkannya. Jika niatnya karena ibadah, tentu pahala yang luarbiasa besar yang akan diperoleh. Akan tetapi, jika niatnya untuk menikahi sanita, maka itu saja yang akan diperoleh.
semoga hadits yang disajikan secara utuh di atas, bisa menambah pengetahuan kita. Memahami sebuah hadits secara utuh, merupakan salah satu langkah yang cerdas, agar kita bisa menerapkannya sesuai dengan maksud yang terkandung dalam hadits tersebut.
Keimanan merupakan modal utama yang bisa mengantarkan pada kebahagiaan baik di dunia, maupun di akhirat. Keimanan juga merupakan kunci yang bisa membuka tabir serta sarana untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT. Karenanya, jika kita ingin mendapat keridhaanNYA, sekaligus ingin mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, langkah yang harus diambil salah satunya yaitu dengan mempertebal keimanan. Tebalnya iman, bisa melindungi kita dari perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai Islami. Semoga, hadits yang didalamnya mengandung informasi bahwa “Semua Perbuatan Tergantung pada Niatnya”, bisa menjadi salah satu sarana bagi kita dalam upaya mempertebal keimanan kepada Allah SWT serta terhadap seluruh nilai-nilai yang terkandung dalam syari’at yang disampaikan melalui baginda Rasulullah SAW.

Comments

Popular posts from this blog

Hadits Ekonomi - Larangan Jual Beli Gharar dan Ijon

Bismillah... Dengan penuh syukur, alhamdulillah pada kesempatan ini kami bisa kembali berbagi sebuah referensi hadits . Hadits yang kami share melalui postingan kali ini masuk dalam kategori hadits ekonomi . Dalam berbagai literasi dinyatakan bahwa hadits , merupakan referensi utama yang menjelaskan konteks setiap ayat dalam Al Qur’an. Semoga, setiap hadits yang kami bagikan bermanfaat untuk memupuk keimanan, memberikan wawasan kehidupan yang sesuai dengan perkataan, perbuatan, dan atau permakluman Rasulullah SAW. Untuk mendapatkan keuntungan berlimpah, banyak hal yang dilakukan para penjual. Mulai dari hal yang masuk akal, hingga hal yang tidak masuk akal. Pada zaman rasulullah pun, sering ditemui prilaku penjual yang tidak masuk akal. Mulai dari wajib beli ketika menyentuh produk yang dijual. Jual produk, baru ditakar, serta banyak hal lainnya. Tentu saja, jika berpotensi merugikan salah satu pihak, maka praktek jual beli terbesut tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diperjuan

Hadits Ekonomi - Larangan Dua Akad dalam Satu Transaksi

Bismillah... Dengan penuh syukur, alhamdulillah pada kesempatan ini kami bisa kembali berbagi sebuah referensi hadits . Hadits yang kami share melalui postingan kali ini masuk dalam kategori hadits ekonomi . Dalam berbagai literasi dinyatakan bahwa hadits , merupakan referensi utama yang menjelaskan konteks setiap ayat dalam Al Qur’an. Semoga, setiap hadits yang kami bagikan bermanfaat untuk memupuk keimanan, memberikan wawasan kehidupan yang sesuai dengan perkataan, perbuatan, dan atau permakluman Rasulullah SAW. Pernah mendengar istilah “larangan dua akad dalam satu transaksi”? Hadits berikut merupakan salah satu sumber yang melatarbelakangi larangan dua akad dalam satu transaksi. Banyak perdapat bermunculan ketikan menginterretasikan malikat dua akad dalam satu transaksi. Apakah seudah sesuai konteksnya? Atau malah nalar yang lebih dominan daripada konteks kasus yang terjadi pada zaman Rasulullah? Mari kita pelajari hadits dibawah ini, sebagai acuan dalam memahami maksud dari dua

Hadits Qudsi : 3 Orang yang Dimusuhi Allah di Hari Kiamat

" 3 Orang yang Dimusuhi Allah di Hari Kiamat " Alhamdulillah, pada kesempatan ini saya bisa kembali berbagi sebuah hadits yang mudah-mudahan bisa kita pahami maknanya, menjadi obat hati sekaligus sebagai sarana untuk menyiaminya, sehingga bisa mempertebal keimanan kita kepada Allah SWT melalui pesan-pesan yang disampaikan oleh baginda Rasulullah Muhammad SAW. Dalam kesempatan ini, melalui blog Berbagi Hadits Tiap Hari pada kategori Hadits Qudsi , saya akan berbagi sebuah hadits yang diberi judul “ 3 Orang yang Dimusuhi Allah di Hari Kiamat ”. Mengapa diberi judul seperti itu? Mari kita simak hadits di bawah ini! Artinya : Telah menceritakan kepada saya Bisyir bin Marhum telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaim dari Isma'il bin Umayyah dari Sa'id bin Abi Sa'id dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah Ta'ala berfirman: Ada tiga jenis orang yang Aku menjadi musuh mereka pada hari q