Alhamdulillah, pada kesempatan ini saya bisa kembali berbagi sebuah hadits yang mudah-mudahan bisa kita pahami maknanya, menjadi obat hati sekaligus sebagai sarana untuk menyiaminya, sehingga bisa mempertebal keimanan kita kepada Allah SWT melalui pesan-pesan yang disampaikan oleh baginda Rasulullah Muhammad SAW. Dalam kesempatan ini, melalui blog Berbagi Hadits Tiap Hari pada kategori Hadits Qudsi, saya akan berbagi sebuah hadits yang diberi judul “Fakta Rasulullah telah dibahas dalam Kitab Taurat”. Mengapa diberi judul seperti itu? Mari kita simak hadits di bawah ini!
Artinya :
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sinan telah menceritakan kepada kami Fulaih telah menceritakan kepada kami Hilal dari 'Atho' bin Yasar berkata; Aku bertemu dengan 'Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash radliallahu 'anhuma lalu aku katakan: "Kabarkan kepadaku tentang sifat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di dalam kitab At-Taurah?" Dia berkata: "Baik. Demi Allah, sungguh Beliau telah disebutkan dalam kitab At-Taurah sebagian dari sifat-sifat Beliau seperti yang disebutkan dalam Al Qur'an (Wahai Nabi, sesungguhnya kami mengutus engkau sebagai saksi, pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan), menjaga para ummiyyin (kaum yang tidak baca tulis). Engkau adalah hambaKu dan RasulKu, Aku memberimu nama Al Mutawakkil, bukan orang yang bersifat kasar lagi keras tidak suka berteriak-teriak di pasar dan tidak membalas keburukan dengan keburukan tetapi memaafkan dan mengampuni, dan Allah tidak akan mematikannya hingga Beliau meluruskan agama-agama yang bengkok agar hanya mengucapkan Laa ilaaha illallah yang dengannya akan membuka mata yang buta, telinga yang tuli dan hati yang tertutup". Hadits ini dikuatkan pula oleh 'Abdul 'Aziz bin Abu Salamah dari Hilal. Dan berkata, Sa'id dari Hilal dari 'Atho' dari Ibu Salam: Arti ghulf adalah tertutup atau segala sesuatu yang masih mempunyai penutup, saif aghlaf artinya pedang yang tersimpan dalam sarung, qaus ghulafa' artinya anak panah yang tertutup (tersimpan dalam sarungnya). Dan seorang laki-laki dikatakan aghlaf bila dia belum dikhitan (kemaluannya belum dikhitan) ".
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sinan telah menceritakan kepada kami Fulaih telah menceritakan kepada kami Hilal dari 'Atho' bin Yasar berkata; Aku bertemu dengan 'Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash radliallahu 'anhuma lalu aku katakan: "Kabarkan kepadaku tentang sifat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di dalam kitab At-Taurah?" Dia berkata: "Baik. Demi Allah, sungguh Beliau telah disebutkan dalam kitab At-Taurah sebagian dari sifat-sifat Beliau seperti yang disebutkan dalam Al Qur'an (Wahai Nabi, sesungguhnya kami mengutus engkau sebagai saksi, pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan), menjaga para ummiyyin (kaum yang tidak baca tulis). Engkau adalah hambaKu dan RasulKu, Aku memberimu nama Al Mutawakkil, bukan orang yang bersifat kasar lagi keras tidak suka berteriak-teriak di pasar dan tidak membalas keburukan dengan keburukan tetapi memaafkan dan mengampuni, dan Allah tidak akan mematikannya hingga Beliau meluruskan agama-agama yang bengkok agar hanya mengucapkan Laa ilaaha illallah yang dengannya akan membuka mata yang buta, telinga yang tuli dan hati yang tertutup". Hadits ini dikuatkan pula oleh 'Abdul 'Aziz bin Abu Salamah dari Hilal. Dan berkata, Sa'id dari Hilal dari 'Atho' dari Ibu Salam: Arti ghulf adalah tertutup atau segala sesuatu yang masih mempunyai penutup, saif aghlaf artinya pedang yang tersimpan dalam sarung, qaus ghulafa' artinya anak panah yang tertutup (tersimpan dalam sarungnya). Dan seorang laki-laki dikatakan aghlaf bila dia belum dikhitan (kemaluannya belum dikhitan) ".
Beberapa literatur menyatakan bahwa agama terbagi menjadi 2 klasifikasi. Agama Samawi dan Agama Ardi. Secara bahasa, samawi memiliki arti langit. Sedangkan ardi memiliki arti bumi. Agama samawi maksudnya adalah agama yang diturunkan dari langit. Langit merupakan istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan keberadaan Allah. jadi, Agama samawi secara sederhana bisa didefinisikan sebagai agama yang diturunkan dari Allah SWT. Sedangkan agama ardi, adalah agama yang lahir dari fenomena sosiologis. Lahir dari beradaban.
Semua agama samawi, memiliki keterkaitan antara satu dengan lainnya. Dalam Hadits di atas dikatakan bahwa nama Nabi Muhammad, ada dalam kitab Taurat. Bahkan tidak hanya nama, dalam hadits di atas diinformasikan bahwa sebagian dari sifat-sifat beliau juga telah disebutkan.
Artinya apa? Agama samawi yang kita kenal saat ini, merupakan satu kesatuan yang satu dengan lainnya memiliki keterkaitan dalam bentuk sebuah proses. Islam merupakan agama samawi, sekaligus sebagai agama penyempurna. Sebagai sebuah proses, maka sudah selayaknya kita mengambil proses yang terakhir. dalam hal ini, jika agama dianggap sebagai pilihan yang harus dipilih, maka Islam lah yang paling rasional untuk dipilih karena Islam adalah agama penyempurna.
Keimanan merupakan modal utama yang bisa mengantarkan pada kebahagiaan baik di dunia, maupun di akhirat. Keimanan juga merupakan kunci yang bisa membuka tabir serta sarana untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT. Karenanya, jika kita ingin mendapat keridhaanNYA, sekaligus ingin mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, langkah yang harus diambil salah satunya yaitu dengan mempertebal keimanan. Tebalnya iman, bisa melindungi kita dari perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai Islami. Semoga, hadits yang didalamnya mengandung informasi bahwa “Fakta Rasulullah telah dibahas dalam Kitab Taurat”, bisa menjadi salah satu sarana bagi kita dalam upaya mempertebal keimanan kepada Allah SWT serta terhadap seluruh nilai-nilai yang terkandung dalam syari’at yang disampaikan melalui baginda Rasulullah SAW.
Semua agama samawi, memiliki keterkaitan antara satu dengan lainnya. Dalam Hadits di atas dikatakan bahwa nama Nabi Muhammad, ada dalam kitab Taurat. Bahkan tidak hanya nama, dalam hadits di atas diinformasikan bahwa sebagian dari sifat-sifat beliau juga telah disebutkan.
Artinya apa? Agama samawi yang kita kenal saat ini, merupakan satu kesatuan yang satu dengan lainnya memiliki keterkaitan dalam bentuk sebuah proses. Islam merupakan agama samawi, sekaligus sebagai agama penyempurna. Sebagai sebuah proses, maka sudah selayaknya kita mengambil proses yang terakhir. dalam hal ini, jika agama dianggap sebagai pilihan yang harus dipilih, maka Islam lah yang paling rasional untuk dipilih karena Islam adalah agama penyempurna.
Keimanan merupakan modal utama yang bisa mengantarkan pada kebahagiaan baik di dunia, maupun di akhirat. Keimanan juga merupakan kunci yang bisa membuka tabir serta sarana untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT. Karenanya, jika kita ingin mendapat keridhaanNYA, sekaligus ingin mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, langkah yang harus diambil salah satunya yaitu dengan mempertebal keimanan. Tebalnya iman, bisa melindungi kita dari perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai Islami. Semoga, hadits yang didalamnya mengandung informasi bahwa “Fakta Rasulullah telah dibahas dalam Kitab Taurat”, bisa menjadi salah satu sarana bagi kita dalam upaya mempertebal keimanan kepada Allah SWT serta terhadap seluruh nilai-nilai yang terkandung dalam syari’at yang disampaikan melalui baginda Rasulullah SAW.
Comments