Skip to main content

Hadits Qudsi : Sebutir Kurma yang Bisa Menjaga kita dari Api Neraka

Alhamdulillah, pada kesempatan ini saya bisa kembali berbagi sebuah hadits yang mudah-mudahan bisa kita pahami maknanya, menjadi obat hati sekaligus sebagai sarana untuk menyiaminya, sehingga bisa mempertebal keimanan kita kepada Allah SWT melalui pesan-pesan yang disampaikan oleh baginda Rasulullah Muhammad SAW. Dalam kesempatan ini, melalui blog Berbagi Hadits Tiap Hari pada kategori Hadits Qudsi, saya akan berbagi sebuah hadits yang diberi judul “Sebutir Kurma yang Bisa Menjaga kita dari Api Neraka”. Mengapa diberi judul seperti itu? Mari kita simak hadits di bawah ini!
Hadits Qudsi : Sebutir Kurma yang Bisa Menjaga kita dari Api Neraka
Artinya :
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim an-Nabil telah mengabarkan kepada kami Sa'dan bin Bisyir telah menceritakan kepada kami Abu Mujahid telah menceritakan kepada kami Muhilla bin Khalifah ath-Tha'iy berkata; aku mendengar 'Adiy bin Hatim radliallahu 'anhu berkata; "Aku pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tiba-tiba datang dua orang yang seorang diantaranya mengeluhkan kefaqiran yang menimpanya dan yang seorang lagi mengadukan tentang para perampok di jalanan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Adapun para perampok, dia tidak akan datang kepada kalian kecuali sedikit hingga rambongan dagang berangkat menuju Makkah tanpa gangguan. Adapun kefaqiran, tidak akan terjadi hari qiyamat hingga terjadi seseorang dari kalian berkeliling membawa shadaqahnya namun dia tidak mendapatkan orang yang mau menerimanya. Kemudian (pada hari qiyamat) pasti setiap orang dari kalian akan berdiri di hadapan Allah dimana antara dirinya dan Allah tidak ada tabir dan tidak ada penterjemah yang akan menjadi juru bicara baginya. Lalu Allah pasti akan berfirman: "Bukakankah aku sudah memberimu harta?". Lalu orang itu berkata,: "Benar". Kemudian Allah berfirman lagi: "Bukankah aku sudah mengutus seeorang rasul kepadamu?". Orang itu berkata; "Benar". Maka orang itu memandang ke sebelah kanannya namun dia tidak melihat sesuatu kecuali neraka. Lalu dia melihat ke sebelah kirinya namun dia juga tidak melihat sesuatu kecuali neraka. Karena itu, jagalah kalian dari neraka sekalipun dengan (bershadaqah) sebutir kurma. Jika dia tidak memilikinya maka dengan berkata yang baik".

Pesan yang tertangkap setelah selesai berusaha memahami hadits di atas diantaranya adalah keutamaan shadaqah, terkait dengan pertangjungjawaban terhadap rizqi yang telah diperoleh. Banyak nash baik al Qur'an maupu hadits yang menyatakan bahwa pada dasarnya, harta yang kita miliki tidak lain merupakan amanah, yang nantinya akan dipertanggungjawabkan. Bentuk pertanggungjawabannya diantaranya adalah berupa pemanfaatan harta sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam al Qur'an. Pada konteks hadits ini, shadaqah merupakan salah satu bentuk  perintah pertanggungjawaban terhadap harta yang diamanahkan. Karenanya, shadaqah merupakan hal yang harus ditunaikan.
Dampak dari sikap fakir (enggan berderma/bershadaqah) diantaranya adalah maraknya kejahatan (perampokan). Sudah merupakan sunnatullah bahwa di dunia ini ada yang kaya, ada pula yang miskin. Secara biologis, tidak ada perbedaan kebutuhan antara si kaya dan si miskin. Akan tetapi, dari kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan tersebut, yang kaya tentu bisa dengan mudah memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan yang miskin, tidak. Padahal, kebutuhan dasar merupakan hal yang wajib dipenuhi. Dalam kondisi ini, secara sosial tentu seharusnya yang kaya bisa membantu yang miskin mengingat kebutuhannya telah terpenuhi. Jika sikap saling membantu ini tidak dijalankan, tentu simiskin akan mencari cara lain agar kebutuhannya bisa terpenuhi. Jika secara sukarela tidak bisa, maka alternatifnya adalah dengan paksaan (merampok). Dari sini, kita bisa memahami bahwa ada keterkaitan antara penunaian shadaqah, dengan potensi munculnya perampokan. Tidak heran kalo dalam hadits di atas, shadaqah disandingkan dengan perampokan.
Dampak sosial dari sikap fakir telah dipaparkan pada paragraf sebelumnya. Sekarang, kita akan melihat damak rohaninya (ilahiah). Menurut hadits di atas, shadaqah bisa menjadi sarana untuk menjaga diri kita dari api neraka. Tidak penting nilainya berapa, jika shadaqah itu dilakukan semata-mata hanya karena Allah, maka walaupun hanya dengan sebiji kurma, kita sudah mendapatkan garansi dari Allah dijauhkan dari api neraka. begitu besar manfaat yang bisa kita peroleh dari shadaqah yang dilakukan dengan penuh kesadaran, serta diniatkan yang untuk mendapat keridhaan Allah SWT. Mudah-mudahan, melalui tulisan ini, kita lebih mudah tergerak untuk melakukan kebaikan-kebaikan, yang inysa Allah manfaatnya akan kita rasakan sendiri, baik di dunia maupun di akhirat.
Keimanan merupakan modal utama yang bisa mengantarkan pada kebahagiaan baik di dunia, maupun di akhirat. Keimanan juga merupakan kunci yang bisa membuka tabir serta sarana untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT. Karenanya, jika kita ingin mendapat keridhaanNYA, sekaligus ingin mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, langkah yang harus diambil salah satunya yaitu dengan mempertebal keimanan. Tebalnya iman, bisa melindungi kita dari perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai Islami. Semoga, hadits yang didalamnya mengandung informasi bahwa “Sebutir Kurma yang Bisa Menjaga kita dari Api Neraka”, bisa menjadi salah satu sarana bagi kita dalam upaya mempertebal keimanan kepada Allah SWT serta terhadap seluruh nilai-nilai yang terkandung dalam syari’at yang disampaikan melalui baginda Rasulullah SAW.

Comments

Popular posts from this blog

Hadits Ekonomi - Larangan Jual Beli Gharar dan Ijon

Bismillah... Dengan penuh syukur, alhamdulillah pada kesempatan ini kami bisa kembali berbagi sebuah referensi hadits . Hadits yang kami share melalui postingan kali ini masuk dalam kategori hadits ekonomi . Dalam berbagai literasi dinyatakan bahwa hadits , merupakan referensi utama yang menjelaskan konteks setiap ayat dalam Al Qur’an. Semoga, setiap hadits yang kami bagikan bermanfaat untuk memupuk keimanan, memberikan wawasan kehidupan yang sesuai dengan perkataan, perbuatan, dan atau permakluman Rasulullah SAW. Untuk mendapatkan keuntungan berlimpah, banyak hal yang dilakukan para penjual. Mulai dari hal yang masuk akal, hingga hal yang tidak masuk akal. Pada zaman rasulullah pun, sering ditemui prilaku penjual yang tidak masuk akal. Mulai dari wajib beli ketika menyentuh produk yang dijual. Jual produk, baru ditakar, serta banyak hal lainnya. Tentu saja, jika berpotensi merugikan salah satu pihak, maka praktek jual beli terbesut tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diperjuan

Hadits Ekonomi - Larangan Dua Akad dalam Satu Transaksi

Bismillah... Dengan penuh syukur, alhamdulillah pada kesempatan ini kami bisa kembali berbagi sebuah referensi hadits . Hadits yang kami share melalui postingan kali ini masuk dalam kategori hadits ekonomi . Dalam berbagai literasi dinyatakan bahwa hadits , merupakan referensi utama yang menjelaskan konteks setiap ayat dalam Al Qur’an. Semoga, setiap hadits yang kami bagikan bermanfaat untuk memupuk keimanan, memberikan wawasan kehidupan yang sesuai dengan perkataan, perbuatan, dan atau permakluman Rasulullah SAW. Pernah mendengar istilah “larangan dua akad dalam satu transaksi”? Hadits berikut merupakan salah satu sumber yang melatarbelakangi larangan dua akad dalam satu transaksi. Banyak perdapat bermunculan ketikan menginterretasikan malikat dua akad dalam satu transaksi. Apakah seudah sesuai konteksnya? Atau malah nalar yang lebih dominan daripada konteks kasus yang terjadi pada zaman Rasulullah? Mari kita pelajari hadits dibawah ini, sebagai acuan dalam memahami maksud dari dua

Hadits Qudsi : 3 Orang yang Dimusuhi Allah di Hari Kiamat

" 3 Orang yang Dimusuhi Allah di Hari Kiamat " Alhamdulillah, pada kesempatan ini saya bisa kembali berbagi sebuah hadits yang mudah-mudahan bisa kita pahami maknanya, menjadi obat hati sekaligus sebagai sarana untuk menyiaminya, sehingga bisa mempertebal keimanan kita kepada Allah SWT melalui pesan-pesan yang disampaikan oleh baginda Rasulullah Muhammad SAW. Dalam kesempatan ini, melalui blog Berbagi Hadits Tiap Hari pada kategori Hadits Qudsi , saya akan berbagi sebuah hadits yang diberi judul “ 3 Orang yang Dimusuhi Allah di Hari Kiamat ”. Mengapa diberi judul seperti itu? Mari kita simak hadits di bawah ini! Artinya : Telah menceritakan kepada saya Bisyir bin Marhum telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaim dari Isma'il bin Umayyah dari Sa'id bin Abi Sa'id dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah Ta'ala berfirman: Ada tiga jenis orang yang Aku menjadi musuh mereka pada hari q