Alhamdulillah, pada kesempatan ini saya bisa kembali berbagi sebuah hadits yang mudah-mudahan bisa kita pahami maknanya, menjadi obat hati sekaligus sebagai sarana untuk menyiaminya, sehingga bisa mempertebal keimanan kita kepada Allah SWT melalui pesan-pesan yang disampaikan oleh baginda Rasulullah Muhammad SAW. Dalam kesempatan ini, melalui blog Berbagi Hadits Tiap Hari pada kategori Hadits Kepribadian, saya akan berbagi sebuah hadits yang diberi judul “Ternyata, Kebanyakan Penghuni Neraka adalah Wanita”. Mengapa diberi judul seperti itu? Mari kita simak hadits di bawah ini!
Artinya :
Shahih Bukhari 28: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Zaid bin Aslam dari 'Atho' bin Yasar dari Ibnu 'Abbas berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita. Karena mereka sering mengingkari". Ditanyakan: "Apakah mereka mengingkari Allah?" Beliau bersabda: "Mereka mengingkari pemberian suami, mengingkari kebaikan. Seandainya kamu berbuat baik terhadap seseorang dari mereka sepanjang masa, lalu dia melihat satu saja kejelekan darimu maka dia akan berkata: 'aku belum pernah melihat kebaikan sedikitpun darimu".
Shahih Bukhari 28: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Zaid bin Aslam dari 'Atho' bin Yasar dari Ibnu 'Abbas berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita. Karena mereka sering mengingkari". Ditanyakan: "Apakah mereka mengingkari Allah?" Beliau bersabda: "Mereka mengingkari pemberian suami, mengingkari kebaikan. Seandainya kamu berbuat baik terhadap seseorang dari mereka sepanjang masa, lalu dia melihat satu saja kejelekan darimu maka dia akan berkata: 'aku belum pernah melihat kebaikan sedikitpun darimu".
Menurut Ijma' Ulama, hadits ini merupakan hadits shahih. Hadits ini diriwayatkan oleh pertama, Abdullah bin 'Abbas bin 'Abdul Muthalib bin Hasyim. Seorang Sahabat yang produktif meriwayatkan hadits. Beliau meriwayatkan 1897 hadits pada hadits-hadits Imam Ahmad. Selain itu, beliau juga meriwayatkan 706 hadits pada hadits-hadits Imam Bukhari, 498 hadits pada hadits-hadits Nasa'i, serta ratusan hadits lain pada muhaddits lainnya. Beliau wafat pada tahun 68 Hijriyyah. Kedua Atha' bin Yasar, seorang rawi yang hidup pada zaman Tabi'in. Beliau hidup di Negeri Madina, dan wafat pada tahun 103 Hijriyyah. Menurut para ahli hadits, beliau termasuk rawi yang tsiqah. Pendapat tersebut diantaranya muncul dari an Nasa'i, abu Zur'ah, Ibnu Hajar, dll. Ketiga Zaid bin Aslam, rawi yang hidup pada zaman Tabi'in ini hidup di Negeri Madinah, dan wafat 136 Hijriyyah. Menurut Ahmad bin Hambal, beliau termasuk dalam rawi yang memiliki predikat Tsiqah, begitu juga menurut an Nasa'i. Keempat, Malik bin Anas bin Malik bin Abi 'Amir. Rawi yang hidup pada zaman Tabi'ut Tabi'in dan hidup di Madinah ini, wafat pada tahun 179 Hijriyyah. Menurut Yahya bin Ma'in, beliau termasuk rawi yang Tsiqah. Kelima Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab, seorang rowi yang hidup pada zaman Tabi'ut Tabi'in, hidup di Madinan, dan wafat pada tahun 221 Hijriyyah. Ibnu Hibban menyebutkannya dalam 'ats tsiqaat. Menurut ibnu Hajar berpendapat tsiqah dan ahli ibadah. Secara umum, pendapat-pendapat ahli mengenai Abdullah, beliau termasuk dalam rawi dengan predikat Tsiqah / 'Adil (Tsiqah/ Mutqin/`Adil = Perawi yang mempunyai sifat `adil dan kuat hafalannya).
Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda bahwa ketika beliau diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita, dikarenakan mereka sering mengingkari. Lalu ada yang mengkonfirmasi, sekaligus ingin pemperjelas maksudnya apa dengan pertanyaan "apakah mereka mengingkari Allah?" Beliau bersabda, "Mereka mengingkari pemberian suami, mengingkari kebaikan. Seandainya kamu berbuat baik terhadap seseorang dari mereka sepanjang masa, lalu dia melihat satu saja kejelekan darimu maka dia akan berkata: 'aku belum pernah melihat kebaikan sedikitpun darimu". Kata kunci yang menjadi penyebab banyaknya wanita yang masuk dalam neraka adalah sikap ingkarnya, terhadap apa yang telah mereka terima. Sikap ingkar dalam konteks hadits ini, adalah sikap yang menggabarkan rasa tidak bersyukur terhadap apa yang telah mereka rasakan dari suaminya. Terlepas itu kecil maupun besar, sering atau tidak, sekecil apapun pemberian dari suami, merupakan hal yang wajib disyukuri.
Mungkin, hadits ini dianggap masih banyak yang harus didikusikan. Bahkan, mungkin ada juga yang menganggap hadits ini tidak berimbang (bias jender). Terlepas dari itu semua, hadits ini merupakan hadits shahih yang bisa dijadikan hujjah. Selain itu, hadits ini juga bisa menjadi salah satu refensi baik bagi kaum laki-laki maupun wanita, untuk terus memperbaiki diri. Sikap seperti yang dibahas dalam hadits ini, merupakan salah satu sikap yang sangat wajar bagi manusia yang sedang dalam situasi emosional. Karenanya, akan lebih baik jika keduabelah pihak, untuk bersama-sama menjaga sikap agar tidak memancing pertengkaran, sehingga mendorong istri untuk berbuat seperti yang dituliskan dalam hadits ini. Terkhusus untuk kaum wanita, mungkin sikap seperti ini merupakan sikap alamiah (sunatullah) yang ada dalam diri mereka. Karenanya, kepandaian mengolah rasa agar bisa menjaga hati agar tidak terpancing untuk bersikap seperti yang dijelaskan dalam hadits, merupakan hal yang wajib dilatih. Itu semua dilakukan dalam rangka, menjaga diri dari panasnya api neraka.
Keimanan merupakan modal utama yang bisa mengantarkan pada kebahagiaan baik di dunia, maupun di akhirat. Keimanan juga merupakan kunci yang bisa membuka tabir serta sarana untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT. Karenanya, jika kita ingin mendapat keridhaanNYA, sekaligus ingin mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, langkah yang harus diambil salah satunya yaitu dengan mempertebal keimanan. Tebalnya iman, bisa melindungi kita dari perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai Islami. Semoga, hadits yang didalamnya mengandung informasi bahwa “Ternyata, Kebanyakan Penghuni Neraka adalah Wanita”, bisa menjadi salah satu sarana bagi kita dalam upaya mempertebal keimanan kepada Allah SWT serta terhadap seluruh nilai-nilai yang terkandung dalam syari’at yang disampaikan melalui baginda Rasulullah SAW.
Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda bahwa ketika beliau diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita, dikarenakan mereka sering mengingkari. Lalu ada yang mengkonfirmasi, sekaligus ingin pemperjelas maksudnya apa dengan pertanyaan "apakah mereka mengingkari Allah?" Beliau bersabda, "Mereka mengingkari pemberian suami, mengingkari kebaikan. Seandainya kamu berbuat baik terhadap seseorang dari mereka sepanjang masa, lalu dia melihat satu saja kejelekan darimu maka dia akan berkata: 'aku belum pernah melihat kebaikan sedikitpun darimu". Kata kunci yang menjadi penyebab banyaknya wanita yang masuk dalam neraka adalah sikap ingkarnya, terhadap apa yang telah mereka terima. Sikap ingkar dalam konteks hadits ini, adalah sikap yang menggabarkan rasa tidak bersyukur terhadap apa yang telah mereka rasakan dari suaminya. Terlepas itu kecil maupun besar, sering atau tidak, sekecil apapun pemberian dari suami, merupakan hal yang wajib disyukuri.
Mungkin, hadits ini dianggap masih banyak yang harus didikusikan. Bahkan, mungkin ada juga yang menganggap hadits ini tidak berimbang (bias jender). Terlepas dari itu semua, hadits ini merupakan hadits shahih yang bisa dijadikan hujjah. Selain itu, hadits ini juga bisa menjadi salah satu refensi baik bagi kaum laki-laki maupun wanita, untuk terus memperbaiki diri. Sikap seperti yang dibahas dalam hadits ini, merupakan salah satu sikap yang sangat wajar bagi manusia yang sedang dalam situasi emosional. Karenanya, akan lebih baik jika keduabelah pihak, untuk bersama-sama menjaga sikap agar tidak memancing pertengkaran, sehingga mendorong istri untuk berbuat seperti yang dituliskan dalam hadits ini. Terkhusus untuk kaum wanita, mungkin sikap seperti ini merupakan sikap alamiah (sunatullah) yang ada dalam diri mereka. Karenanya, kepandaian mengolah rasa agar bisa menjaga hati agar tidak terpancing untuk bersikap seperti yang dijelaskan dalam hadits, merupakan hal yang wajib dilatih. Itu semua dilakukan dalam rangka, menjaga diri dari panasnya api neraka.
Keimanan merupakan modal utama yang bisa mengantarkan pada kebahagiaan baik di dunia, maupun di akhirat. Keimanan juga merupakan kunci yang bisa membuka tabir serta sarana untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT. Karenanya, jika kita ingin mendapat keridhaanNYA, sekaligus ingin mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, langkah yang harus diambil salah satunya yaitu dengan mempertebal keimanan. Tebalnya iman, bisa melindungi kita dari perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai Islami. Semoga, hadits yang didalamnya mengandung informasi bahwa “Ternyata, Kebanyakan Penghuni Neraka adalah Wanita”, bisa menjadi salah satu sarana bagi kita dalam upaya mempertebal keimanan kepada Allah SWT serta terhadap seluruh nilai-nilai yang terkandung dalam syari’at yang disampaikan melalui baginda Rasulullah SAW.
Comments